Tipe kelapa sawit
Kelapa sawit yang dibudidayakan
terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis
pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini
memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat
tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang
menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi
dan gampang dipanen. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk
menambah keanekaragaman sumber daya genetik.
Penangkar seringkali melihat tipe
kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri dari
- Dura,
- Pisifera, dan
- Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya
memiliki cangkang tebal sehingga dianggap
memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan
kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki
cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak
ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah.
Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini
dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan
sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera
unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak
per tandannya dapat mencapai 28%.
Untuk pembibitan massal, sekarang
digunakan teknik kultur jaringan.
Hasil tanaman
Minyak sawit digunakan sebagai
bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak
sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan
sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu
melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai
daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang
kosmetik.[1]
Bagian yang paling populer untuk
diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah
yang diolah menjadi bahan baku minyak
goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit
adalah harga yang murah, rendah kolesterol,
dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku
minyak alkohol
dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya
berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah
kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak.
Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak
goreng, sabun,
dan lilin.
Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah
satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar
dan arang.
Buah diproses dengan membuat
lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah
melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing
pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan
pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga
sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar