Langkah I
Tujuan Pembibitan Kelapa Sawit
adalah untuk menghasilkan bibit kelapa sawit yang berkwalitas tinggi yang harus
tersedia sesuai dengan kebutuhan tahapan penanaman oleh kebun itu sendiri,
ataupun untuk dijual kembali.
PENENTUAN LOKASI BIBITAN :
Faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan lokasi pembibitan:
- Ketersediaan air yang bermutu baik dan bersih dengan pH minimum 4 yang cukup untuk mengairi minimal 80.000 liter/ha/hari (sesuai dengan jumlah bibit yang ada).
- Lokasi diusahakan datar, berdrainase baik dan tidak terkena banjir.
- Tersedia Top Soil (lapisan atas tanah/humus) dalam jumlah yang cukup untuk pengisian polybag.
- Aman dari segala gangguan termasuk pohon tinggi di sekitar lokasi pembibitan.
PENENTUAN LUAS BIBITAN:
Umur bibit siap tanam yang optimum
adalah 11 s/d 13 bulan. Sedangkan jarak antara polybag pada Main Nursery harus
90 cm, dengan bentuk segitiga sama sisi, sehingga luas 1 Ha bibitan dapat
menampung lebih kurang 12.000 bibit.
PERSIAPAN LAHAN DAN PELAKSANAAN
PEMBIBITAN :
Lahan bibitan harus sudah dalam
kondisi bersih lengkap dengan instalasi air dan jaringan jalan sebelum
penanaman kecambah dimulai, dan untuk Perusahaan Besar biasanya pembibitan
dilakukan dengan 2 tahapan, dan untuk kebun pribadi lebih sering melakukan satu
tahapan saja (untuk hemat cost/biaya). Tetapi pembahasan kita kali ini
menggunakan 2 tahapan yaitu Pre Nursery dan Main Nursery.
Sistem Irigasi
Tujuan penerapan sistem irigasi yang
tepat adalah untuk memastikan bahwa masing-masing polybag bibit dilapangan
memperoleh air yang cukup setiap hari untuk mendapatkan pertumbuhan yang
optimal.
Penyiraman bibit menggunakan sistem
pengairan berkabut (mist irrigation), dengan demikian air yang digunakan juga
harus bermutu baik dan bersih dengan pH air minimum 4.
Ukuran Mesin dan Pompa Air
Kapasitas mesin dan pompa air yang
digunakan dengan sistem Mist Irrigation (pengairan berkabut) dan menggunakan
Sumizansui sesuai dengan kondisi di lapangan, dan dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Luas
Plot Bibitan
|
Ukuran
Pompa
|
Ukuran
Mesin
|
s/d 15 Ha
|
270 USGM @ 150 FT Head
|
20 HP @ 1.250 RPM
|
>15 s/d 25 Ha
|
540 USGM @ 150 FT Head
|
35 HP @ 1.300 RPM
|
Demikian belajar kita tentang
persiapan pembibitan, dan saya akan melajutkan dengan bahan PRE NURSERY di
PEMBIBITAN KELAPA SAWIT (Kedua)
Langkah II
PRE NURSERY
Tujuan Pre Nursery adalah memberikan
waktu lebih longgar untuk membuat persiapan areal bibitan dan mempersempit
tempat pemeliharaan bibit selama 3 bulan pertama (pada saat bibit memilii 4-5
helai daun) untuk memudahkan pemeliharaan yang optimal.
Ukuran Polybag
Ukuran polybag kecil (babybag)
adalah 0,075 mm x 15 cm x 23 cm lay flat (setelah diisi akan berdiameter +/- 10
cm dan tinggi +/- 17,5 cm) berwarna hitam dengan dua baris lubang perforasi
berjarak 5 cm x 5 cm. Letak lubang dimulai dari tengah kantong plastik bagian
bawah.
Media Tanam
Media tanam menggunakan top soil
(kedalaman 20-30 cm) tanah mineral dengan tekstur lempung, kecuali di areal
gambut dapat menggunakan tanah gambut. Media tanah tersebut sebaiknya diayak
(disaring) memakai saringan 1 cm x 1 cm untuk mencegah masuknya
gumpalan-gumpalan tanah, serta bersih dari sampah dan kotoran lainnya. Media
tanam harus dicampur dengan 50 kg pupuk Rock Posphate (RP) +/- 2 m3 tanah (+/-
1.000 polybag kecil).
Pengisian Polybag
Cara pengisian polybag kecil :
- Empat minggu sebelum penanaman kecambah, polybag harus sudah diisi tanah dalam jumlah cukup.
- Guncang polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah dan diisi sampai mencapai ketinggian 1 cm dari bibir polybag (hampir penuh).
- Polybag disiram air setiap hari sampai tanah jenuh sebelum dilakukan penanaman dan isi kembali dengan tanah bila diperlukan.
Penempatan dan Penyusunan Polybag
- Persiapkan bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang yang disesuaikan dengan kondisi areal (10-15 m), jarak antar bedengan 70 cm. Tanah bedengan ditinggikan +/- 6 cm dengan mengikis tanah dari daerah antar bedengan, sehingga air tidak akan tergenang di bedengan. Dipasang papan lebar 10 cm atau bambu disepanjang pinggir bedengan, untuk menahan agar polybag tidak tumbang.
- Polybag disusun secara rapat pada bedengan. Dalam satu bedengan areal pre nursery dapat disusun sebanyak 1.200 s/d 1.800 polybag kecil.
Sementara dah dulu, akan kita
lanjutkan tetap di Pre Nursery tetapi dengan sub topick yang lebih seru lagi.
Langkah III
Perlakuan Terhadap Kecambah
Pada waktu penerimaan, peti harus
diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, dibuka dan
tiap-tiap kantong harus diperiksa. Setiap kantong kecambah harus dibiarkan
terbuka selama beberapa menit untuk memungkinkan terjadinya pergantian udara.
Kecambah harus segera ditanam pada hari diterima. Pada waktu akan dilakukan
penanaman, kecambah harus diperiksa dan dipisahkan yang abnormal dan double
tone (kembar).
Kriteria kecambah abnormal:
- Belum jelas radicula (berwarna putih) dan atau plumula (berwarna kuning)
- Radicula atau plumula yang busuk
- Radicula atau plumula searah
- Adanya pertumbuhan jamur
- Bentuk yang tidak normal atau rusak.
Embrio
yang sedang berkembang masih terlampau lemah dan harus diperlakukan dengan
hati-hati. Kecambah harus selalu berada pada tempat yang terlindung sejak
diterima sampai selesai tanam. Apabila plumula kembar, maka yang lemah harus
dibuang dan kecambah ditanam seperti biasa.
Penanaman
Kecambah
Prosedur
yang dilakukan :
- Siram tanah di polybag sampai jenuh sebelum kecambah ditanam
- Kantong plastik kecambah dibuka dengan hati-hati dan letakkan kecambah di baki yang beralaskan karung yang basah yang telah direndam air dalam larutan fungisida Thiram dengan konsentrasi 0,2 %.
- Kemudian kecambah diseleksi dan dihitung
- Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi radicula yang akan diposisikan arak kebawah dan plumula yang akan diposisikan ke atas.
- Kecambah ditanam dengan kedalaman sekitar 2 cm dibawah permukaan tanah polybag. Hindarkan penanaman kecambah yang terlalu dalam atau terbalik.
- Polybag disiram sampai jenuh setelah penanaman kecambah
- Pemberian naungan disesuaikan dengan iklim setempat.
Naungan
Pada tahap
awal bibit dapat diletakkan dibawah naungan, setelah dua daun keluar naungan
dapat dikurangi sebesar 50 % dan setelah daun ketiga keluar naungan harus sudah
dihilangkan. Luas naungan minimal sebesar luas bedengan dengna tinggi naungan
lebih kurang 2 m. Kini banyak perusahaan besar tidak lagi menggunakan naungan
sebagai standard yang baku.
Penyiraman
- Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari selama 30 menit atau setara dengan 6 mm curah hujan untuk setiap penyiraman.
- Bila malam harinya ada curah hujan > 10 mm, tidak perlu penyiraman pada keesokan pagi harinya, dan penyiraman sore harinya bergantung pada kelembaban tanah di polybag.
- Bila pagi hari turun hujan > 10 mm, maka tidak perlu penyiraman pagi dan sore.
- Bila ada genangan air yang bertahan di polybag setelah penyiraman, maka buat tambahan lubang polybag dengan cara menusuknya menggunakan tusuk bambu berdiameter 5 mm.
Pengendalian
Gulma
Pengendalian
gulma di dalam polybag dan diluar polybag dilakukan secara manual (mencabut)
dan tidak boleh menggunakan herbisida, karena pada saat bibit di Pre Nursery (3
bulanan) bibit sangat rentan terhadap bahan kimiawi utamanya herbisida.
Seleksi
Seleksi
bibit dilakukan pada umur 2 bulan dan pada saat transpalanting. Bibit yang
telah afkir harus dimusnahkan agar bibit afkir tidak terkirim ke lapangan
ataupun terjual karena menyangkut masa depan kebun selama 25 tahun.
Ciri
Fisik Bibit yang afkir di Pre Nursery
- Pucuk bengkok dan daun berputar, disebabkan karena pada saat penanaman terbalik.
- Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf), disebabkan faktor genetik.
- Daun kerdil dan sempit (stum/little leaf)
- Daun menyempit dan tegak (acute/eret leaf)
- Daun yang menggulung (rolled leaf)
- Daun berkerut/keriput (crinkle leaf)
- Daun melipat (collante)
- Bibit kerdil (stunted)
- Chimaera, Sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal
- Bibit dengan serangan penyakit berat, Sebagian tambahan dari karakteristik yang telah dikemukakan di atas, bibit yang terserang penyakit bercak daun yang disebabkan jamur curvularia dan penyakit antracnose (daun membusuk dari pinggir) disebabkan jamur boitrodiplodia, melaconium elaidis dan glomerella singulata harus afkir.
Langkah IV
Main Nursery ( MN )
Transpalanting (perpindahan dari Pre
Nursery ke Main Nursery) dilakukan pada bibit yang berumur 3 s/d 4 bulan atau
memiliki 4 s/d 5 helai daun.
Polybag
Ukuran Polybag besar adalah 0,15 mm
x 35 cm x 50 cm lay flat (setelah diisi tanah diameter +/- 23 cm dan tinggi +/-
39 cm) berwarna hitam dengan empar garis lubang perforasi 5 cm x 5 cm.Ketebalan
polybag harus merata, hal ini dapat dilihat dengan cara mengamati dibalik sinar
matahari, todak ada bagian terang karena tipis. Kelenturan polybag harus baik
agar tidak rusak atau mudah merobek karena terik matahari.
Media Tanam
Sama dengan di Pre Nursery.
Pengisian Polybag
Polybag harsu sudah selesai diisi
tanah minimal 4 minggu sebelu pemindahan bibit dari Pre Nursery, untuk
mendapatkan tingkat kepadatan tanah yang stabil setelah dilakukan penyiraman
setiap hari.
Cara Pengisian Polybag Besar (Large
Bag) :
- Polybag harus dibalik sebelum diisi tanah agar polybag dapat berdiri tegak dan silendris.
- Media tanah harus disaring melalui saringan 1,5 cm x 1,5 cm untuk menghindari adanya gumpalan-gumpalan tanah, sampah, akar tanaman.
- Persiapkan media tanam dan isikan ke dalam polybag, hindarkan pemadatan tanah dalam polybag dengan cara menekan kuat ke arah bawah, tetapi dengan cara mengguncang hingga ketinggian tanah 2,5 cm dari bibir polybag.
Penempatan Polybag
Polybag disusun dengan jarak 90 cm
segitiga sama sisi. Untuk dapat menempatkan polybag dengan rapi, terlebih
dahulu dilakukan pemancangan didua sisi petak memakai alat meteran dan tali
dengan menggunakan bahan cat dan anak pancang. Pada saat menyusun polybag,
tidak dibenarkan meyengkram bibir polybag, tetapi memindahkan dengan cara
memegang dasar dari polybag tersebut, agar polybag tidak robek.
Transpalanting di Polybag Besar
Prosedur pelaksanaan transpalanting
dari polybag kecil ke polybag besar adalah :
- Untuk temapt pemindahan bibit polybag kecil dibutuhkan cutter untuk menyayat polybag kecil tersebut, dan dibutuhkan angkong untuk memindahkan ke areal Manin Nursery.
- Pastikan polybag besar sudah tersusun benar dengna posisi tegak dan telah diisi dengan tanah.
- Satu hari sebelum tranpalanting, siram tanah di polybag besar sampai jenuh air, guna memudahkan pembuatan lubang tanam pada keesokan harinya.
- Buat lubang di tengah polybag dengna menggunakan alat pelubang yang sudah dipersiapkan, kedalaman lubang dibuat +/- 20 cm atau disesuaikan dengan tinggi tanah di polybag kecil.
- Siram bibit di prenursery sebelum dipindahkan
- Setelah bibit yang akan ditranspalanting berada disamping polyubag besar, maka sayat polybag kecil secara vertikal disepanjang sisinya dengan cutter, keluarkan bibit lengkap dengan tanahnya dari polybag kecil dengan hati-hati dan masukkan ke dalam lubang tanam di polybag besar, da dipastikan saat memindahkannya tidak ada rongga diantara tanah yang baru dipindahkan.
- Lakukan penyiraman secukupnya segera sesudah transpalanting.
Langkah V
Perawatan
Perawatan bertujuan membersihkan
gulma yang tumbuh di dalam maupun di luar di antara polybag.
Seua peralatan yang dipakai untuk
kegiatan perawatan seperti alat semprot, ember, takaran dan pengaduk, harus
diberi tulisan "khusus herbisida" secara jelas dengan warna merah,
dan disimpan terpisah dari peralatan lainnya (gudang herbisida), sehingga
dipastikan perlatan tersebut tidak dapat digunakan untuk kegiatan penyemprotan
pupuk daun maupun pengendalian hama penyakit.
Penyiraman
Penyiraman setiap polybag memerlukan
2 liter air perhari atau dengan sumisansui kebutuhan air ini dapat dipenuhi
dengan penyiraman selama 60 menit.
Pemberian Mulsa
Mulsa diberikan secara merata di
atas permukaan tanah dalam polybag segera setelah penanaman. Mulsa yang
dianjurkan adalah cangkang, apabila tidak tersedia dapat juga digantikan oleh
fiber atau potongan lalang kering.
"Pengendalian hama penyakit dan
Pemupukan akan dijelaskan di post yang akan datang"
Seleksi Bibit di Main Nursery
Tahapan Seleksi :
- Pada umur bibit 6 bulan
- Pada umur bibit 9 bulan
- Pada umur bibit 12 bulan
- Pada saat persiapan pengiriman bibit ke lapangan.
Ciri-ciri Bibit Abnormal di Main
Nursery
- Kerdil (runt/stunted)
- BIbit erect, akibat faktor genetik, daun tumbuh dengan sudut yang sangat sempit/tajam terhadap sumbu vertikal sehingga tumbuh tegak.
- Bibit yang layu dan lemah (limp)
- Bibit Flat top,akibat faktor genetik, daun yang baru tumbuh dengan ukuran yang makin pendek dari daun yang lebih tua, sehingga tajuk bibit terlihat rata.
- Short Internode, Jarak antara daun dan tulang pelepah (rakhis) terlihat sangat dekat dan bentuk pelepah tampak pendek.
- Wide Internode, Jarak antara daun pada rakhis terlihat sangat lebar. Bibit terlihat sangat terbuka dan lebih tinggi dari normal.
- Anak daun yang sempit dan melidi (narrow leaf)
- Anak daun tidak pecah (Ijuvenile)
- Daun berkerut (crinkle leaf)
- Chimaera, Sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dari jaringan normal.
- Terserang crown disease, akibat faktor genetik, pelepah menjadi bengkok, melintir dan mudah patah.
- Blast, bibit biasanya berubah secara progressif ke arah cokelat dan mati perlahan-lahan dimulai dari daun yang lebih tua dan bergerak ke atas daun yang lebih muda.
- Bibit yang terserang busuk pada pucuk daun.
- dll, diamati kira-kira mana bibit yang tidak normal, atau beda dari teman-temannya.
Setelah itu ditanam deh.....
Mungkin teknis pembibitan sekian
dulu, dan bila ada sesuatu yang ketinggalan, maka akan kami posting kembali
sesuai dengan kemajuan dan perkembangan teknis bibitan terbaru...
Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar