Persiapan Penanaman Kelapa Sawit
Peninjauan Lapangan dan Batas
Kegiatan Land Clearing (Perun) pada rencana pembukaan Kebun Kelapa Sawit
harus mempertimbangkan konservasi tanah, air dan tingkat kesuburan tanah, dan
semua ini akan mempengaruhi pencapaian pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang
baik dan produktifitas yang tinggi.
Areal Darat
Areal darat dapat dibagi berdasarkan tingkat kemiringan lahan untuk
penentuan konservasi.
Tabel klasifikasi kemiringan dan keperluan terracing
Kemiringan
|
Keterangan
|
< 5 derajat
|
Ditanam dengan jarak standard,
tidak perlu teras dan tapak kuda
|
5 - 8 derajat
|
Teras koservasi lebar minimal 2
Meter, dengan interval 35 - 50 Meter
|
9 - 12 derajat
|
Lebar teras 4 - 4,5 Meter
|
13 - 20 derajat
|
Lebar teras minimal 3 Meter,
bergantung kondisi tanah dan kedalaman tanah
|
> 30 derajat
|
Tidak direkomendasikan untuk
ditanam
|
Keterangan :
- Kepastian kemiringan lahan sebaiknya diukur terlebih dahulu dengan menggunakan abney level atau clinometer.
- Backdrop untuk lebar teras < 5 Meter adalah 0,6 Meter.
- Untuk areal teras, buat jalan terlebih dahulu sebelum pembuatan teras.
Areal Gambut
Untuk masa sekarang, areal gambut menjadi pilihan yang ada, karena areal
darat kebanyakan sudah habis tertanam, dan berikut tabel areal gambut
berdasarkan kedalamannya
Klasifikasi Gambut
|
Kedalaman
|
Dangkal
|
< 1 Meter
|
Sedang
|
> 1 - 3 Meter
|
Dalam
|
> 3 Meter, tidak
direkomendasikan untuk ditanam
|
Drainase
Kebutuhan drainase bergantung pada topografi dan jenis tanah. Daerah yang
bergelombang memerlukan sedikit drainase, sedangkan daerah rendahan dan daerah
bertekstur liat dekat sungai membutuhkan drainase yang lebih banyak.
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan drainase adalah menentukan
lokasi outlet dari areal dan meluruskan parit alam sehingga aliran air akan
mengikuti kemiringan areal.
Dalam membuat perencanaan sistem drainase, harus dipertimbangkan agar areal
gambut tidak mengalami overdrain yang dapat mengakibatkan lapisan gambut
menyusut dengan cepat dan lapisan atas mengalami pengeringan yang berlebihan
yang tidak dapat dikembalikan (irreversible).
Pada areal dengan lapisan pyrit, harus diketahui kedalamannya supaya
senantiasa berada dibawah level air yang perlu dipertahankan yakni 60 - 70 Cm
di bawah permukaan tanah untuk menghindari pyrit teroxidasi menjadi sulfat
masam dan meningkatkan kemasaman tanah.
Untuk kedua areal, sistem drainase dan water management (pengelolaan air)
adalah prioritas utama, bila melakukan usaha kebun kelapa sawit di antara areal
tersebut.
Jenis dan Ukuran Parit
Tabel Jenis Parit
Jenis Parit
|
Keterangan
|
Outlet drain
|
Parit yang mengumpulkan air dari
main drain dan mengalirkannya ke sungai
|
Main drain
|
Parit yang mengumpulkan air dari
collection drain
|
Collection drain
|
Parit yang engumpulkan air dari
field drain
|
Field drain
|
Parit yang mengalirkan air dari
dalam blok ke colletion drain
|
Berikut diterangkan Ukuran dari Parit tersebut di atas:
Jenis parit
|
Lebar atas
|
Lebar bawah
|
Kedalaman
|
Main drain
|
4 Meter
|
3 Meter
|
4 Meter
|
Collection drain
|
3 Meter
|
2,5 Meter
|
3 Meter
|
Field drain
|
1 Meter
|
0,75 Meter
|
1 Meter
|
Untuk tanah gambut dan areal rendahan field drain dibuat 1 : 16, 1 : 8, 1 :
4, 1 : 2 jalur tanam, dan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Perawatan Parit
Pencucian parit di areal mineral disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan
pencucian parit dari endapan di areal gambut dilakukan dengan ketentuan :
- Tahun pertama field drain dicuci 50%, dipilih bergantian sesuai dengan kondisi parit tersebut.
- Tahun kedua field drain dicuci sisanya
- Tahun ketiga, main drain dan collection drain yang dicuci.
Pembersihan tumbuhan pengganggu di parit areal gambut dilakukan 2 kali
setahun, kecuali yang digunakan untuk transportasi dilakukan 3 kali setahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar