Perencanaan Usaha Perkebunan Sawit
Sebelum dilaksanakannya usaha
perkebunan, sangat diharuskan membuat suatu perencanaan yang matang terlebih
dahulu, mengingat modal yang akan dikelola sangat besar, serta merupakan
investasi jangka panjang ( lebih dari 5 tahun).
Beberapa hal yang perlu direncanakan
dan dipastikan dari pemilik modal, sbb:
- Nilai Investasi (modal) yang akan digunakan,
- Luasan Areal yang akan dikelola menjadi kebun kelapa sawit.
- Ketersediaan pabrik pengolahan kelapa sawit (untuk yang tidak berencana mendirikan pabrik), karena kita menanam untuk dijual buahnya.
- Sumber tenaga kerja sebagai pelaksana di lapangan
- Lokasi tempat mendirikan kebun sawit
- Dan yang paling penting, keabsahan kepemilikan tanah yang akan kita tanami.
Setelah perencanaan diatas selesai,
untuk teknis pelaksanaan pembangunan kebun, juga diperlukan rencana-rencana
berikut :
- Lokasi Kantor (untuk perusahaan skala menengah dan besar)
- Lokasi Pembibitan (harus mendukung dari sisi sumber daya alamnya)
- Lokasi Akses Jalan Utama
- Lokasi PKS
- Penentuan Populasi pokok per ha, berdasarkan kelas tanah dan tingkat kesuburan areal.
- Jenis bibit yang akan ditanam.
- Penentuan waktu memulai investasi, melaksanakan pembibitan, dan melakukan penanaman di lapangan.
Jenis Bibit
Jenis bibitan sangat berpengaruh
terhadap hasil yang akan diperoleh oleh petani/perusahaan itu sendiri, dan bila
menggunakan bibit unggul, maka hasil yang akan diperoleh bila perawatannya
memadai maka akan sangat unggul pula.
Beberapa Jenis Bibit Unggul yang
beredar di Indonesia :
- Bibit Topaz, diproduksi oleh Asian Agri
- Bibit Socfindo
- Bibit Marihat / PPKS
- Bibit Costarica
- Bibit dari Lonsum Medan
- Bibit Dami Mas
- dll
Sementara beberapa petani yang
pernah kami temui, juga berani menggunakan bibit olahan sendiri, dimana hasil
yang akan diperoleh juga untung-untungan, dan pastinya tidak dapat mengimbangi
hasil menggunakan bibit unggul tersebut. Khusus mengenai jenis bibit ini, saya
akan ulas pada postingan khusus lagi yang akan datang.
Note : Hati-hati dengan bibit palsu,
karena sangat banyak beredar dimasyarakat, mengingat harga bibit aslinya sangat
mahal dan susah untuk didapatkannya, karena bibit palsu mayoritas jenisnya
dura, sementara yang baik untuk kebun adalah jenis tenera.
Kerapatan Tanam
A. Untuk Areal Datar
Kerapatan
tanaman (pkk/ha)
|
Jarak
tanam antar pohon (segitga sama sisi)
|
Jarak
Tegak lurus antar baris
|
128
|
9,5 Meter
|
8,23 Meter
|
130
|
9,4 Meter
|
8,14 Meter
|
136
|
9,2 Meter
|
7,97 Meter
|
148
|
8,8 Meter
|
7,62 Meter
|
160
|
8,5 Meter
|
7,36 Meter
|
B. Untuk Areal Berbukit
Pada penanaman areal berbukit, jarak
tanam antara pohon dalam kontur ditentukan berdasarkan jarak antara kontur
diatas dan dibawahnya. Jarak Tanam diatur sedemikian rupa sehingga dicapai
tingakat kerapatan tanaman yang diinginkan dan cocok dengan iklim sekarang.
Kebutuhan Kecambah
kerapatan tanaman per ha
|
kebutuhan kecambah per ha
|
128 - 130
|
205
|
136
|
215
|
148
|
235
|
160
|
250
|
Permintaan Kecambah Kelapa Sawit
harus disesuaikan dengan kerapatan tanaman, estimasi afkirsebanyak 30% dan
ditambah kebutuhan bibit untuk penyisipan minimal sebanyak 10 %dari total
kebutuhan bibit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar